Selasa, 15 Juli 2014

Empat Ratus Ribu

Lama sudah kiranya saya tidak menulis, BAH! Salah! Mengertik! Eh, MENGETIK! Tah!

Tentang apa ya kiranya enak dituliskan? anyink, diketikkan, disini!

Oh, iya, kemarin itu tanggal 10 Juli 2014, sekarang tanggal 11 Juli 2014, besok 12 Juli 2014 jika kamu cukup pintar sudah barang tentu bisa menebak tanggal berikutnya. Nah, yang akan saya ceritakan adalah tanggal (sebentar liat tanggal dulu). Aduh, tadi liatnya di hp, hpnya sialan, enggak ada hari liburnya, enggak ada tanggal merah, anyink! Sehebat-hebatnya smartphone, tetep aja kerenan kalender!

Menurut kalender, tanggal 28 dan 29 Juli 2014 itu hari libur, padahal itu hari senin dan selasa, lalu kenapa bisa libur? Ya, KAMU PINTAR!

Oke, kembali ke topik, topiknya adalah tanggal 10 Juli 2014. Kenapa? Itu tanggal keramat? Bukan! Itu adalah hari dimana saya absen kerja karena sakit, sakit apa? Sakit yang mengharuskan saya absen dari kerja. Kenapa saya harus absen? Eh, absen itu artinya apa? Absen itu artinya ketidakhadiran pada suatu rutinitas yang berjalan sebagaimana mestinya pada suatu intuisi atau lembaga, njir! Keren kan bahasa aink? Iyalah,  secara saya lulus kuliah dengan waktu yang pas. Pas duit abis, pas diputusin pacar, pas memang seharusnya saya lulus dengan atau tanpa predikat cumlaude, ingat, CUMLAUDE, bukan CUMSHOT! FIKTOR!

Hari itu adalah hari Rabu, dimana saya memang masuk kerja seperti biasanya, memakai kemeja, sepatu, seragam, bawa dompet yang ada uang dua ribuan di dalamnya kira-kira ada enam lembaran lah. Dan, hari itu, saya mengantuk, sangat mengantuk, karena apa? Karena semalaman saya di jalan, ngapain? Pulang, ke kosan, dari rumah, loh kok pulang? Kalau dari rumah ke kosan dinamakan pulang, lalu apa namanya kalau dari kosan pergi ke rumah? Ya sudah, kita namakan bepergian dari tempat asal yang bukan rumah asal menuju ke rumah pribadi, apartemen pribadi, kandang pribadi, atau terserah bagaimana kalian menyebutnya, kita akan namakan itu adalah pulang. Oke? Oke!

Malam itu, adalah tanggal 9 juli menuju ke tanggal 10 juli 2014, saya dan Margo (teman satu kost yang saya ajak ke rumah, bukan untuk dikenalkan sebagai calon menantu, NO! Karena saya emang sudah punya calon menantu yang tepat untuk orang tua saya, namanya Vera, cantik enerjik, pintar nyanyi tapi gak pintar bikin bom, jangan lah, repot). Pada perjalanan menuju kamar kost yang saya sewa seharga 400ribu, waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh lewat beberapa menit, saya berhenti di sebuah lembaga pendidikan, karena harus, harus berhenti karena ada janji, dengan si (kita panggil saja) Bapak Mamat Keramat yang punya akses membuka pintu sekolah karena dia salah satu pemilik dari beberapa pemilik yang beranggapan begitu, itulah dia, seorang guru multimedia, yang mengajak saya bekerja sama untuk bisa kerja sama dia, di sekolah itu, sebagai guru, guru multimedia.

Tibalah disana pukul sepuluh, mungkin, tepatnya diperkirakan begitu. Saya ucapkan salam. “Salaaaaam” tapi itu baru dari hati, karena saya lupa, saya ragu-ragu, apakah si Pak Mamat ini muslim? Ternyata benar dia muslim, terlihat dari plang sekolah yang bertuliskan “SMK Nurul Huda” ya, itu cukup untuk membuktikan bahwa dia itu muslim.

Terlihat si Pak Mamat di ruang guru sedang duduk manja pada kursi plastik yang ada sandarannya, sambil merokok, sambil senyum liat saya, saya gak balas senyumnya, karena takut, takut dia tertarik senyum saya, terus dia ngajak jadian, ah, enggak mau lah!

“Assalamualaikum” saya ucap salam, pertanda saya adalah tamu yang mengunjunginya. “Waalaikumsalam” jawab dia, sambil terus senyum, senyum genit, ah apalah.

“Ka lebet Pak” dia menyuruh saya masuk, itu artinya. “Muhun Pak” jawab saya, artinya “Iya Pak”.

Setelah dipersilakan masuk, akhirnya kita mulai mengobrol, saya, Pak Mamat dan si margo yang rambutnya sudah galing sejak lahir.

Beberapa puluh menit kami mengobrol, terdengar gemericik hujan di luar ruangan. Saya cek keluar ruangan, ternyata memang benar itu suara gemericik hujan, hujan air, air dari langit, Subhanallah, keren!

Hujan terus melanda, kami terus berbincang, membicarakan segala macam hal, dari mulai pendidikan, ekonomi, curhat dan lain sebagainya hingga waktu tak terasa menunjukkan pukul dua belas lewat enam puluh menit dan hujan masih terus gemericik, namun kami harus melanjutkan perjalanan, akhirnya kami pamit meninggalkan Pak Mamat yang sepertinya kecewa kami tinggalkan, itu terlihat ketika dia bilang “Kamana atuh, karak geh jam sabaraha?” artinya, “mau kemana, baru juga jam berapa?” dalam hati saya, si Pak Mamat ini goblognya dibuat-buat untuk apa? Memang jam dinding yang menunjukkan pukul satu malam itu tidak dapat menjelaskan bahwa malam memang sudah terlarut gelap? DAMN!

Pergilah kami dari lembaganya Pak Mamat yang terlihat murung kami tinggalkan, biarin.

Hujan gerimis, hujan atau gerimis? Apakah beda? Mmmm, terserah. Saat itu hujan turun sebesar titik-titik seperti ini ......
Saya memacu sepeda motor dengan cara mengepalkan tangan pada stang motor sebelah kanan yang dibuat sebagaimana mestinya sebagai control motorik pada sebuah sepeda motor.

Hujan menjadi semakin deras, kami hujan-hujanan, basah kuyup, akhirnya kami mampir di sebuah warung, dan mengecek isi dalam tas masing-masing, rupanya tidak ada yang hilang, Alhamdulillah, akhirnya saya memutuskan untuk memindahkan isi dalam tas saya yang berisi baju kering yang habis dicuci oleh Ibu, terima kasih Ibu, maaf masih merepotkan sampai saya sebesar ini.

Setelah pengecekkan selesai, kami melanjutkan kembali perjalanan. Pada hujan yang deras, pada hujan yang tidak mau kompromi pada kesehatan kami, pada hujan yang membuat kami basah namun tidak melunturkan jati diri kami sebagai laki-laki.

Kira-kira pukul 02.00 WIB tanggal 10 Juli 2014, tibalah kami di kamar kost yang masih tetap dengan harga 400ribu meskipun kami basah kuyup. Lalu bersalin lah kami, eh, maksudnya ganti baju, dengan yang keren dan kering. Lalu kami makan sahur bersama dengan tidak melakukan kegiatan suap-suapan seperti sepasang pengantin, biarlah nanti saya saja yang berlaku begitu pada calon istriku yang bernama Vera, yang cantik, yang baik, yang sudah mau-maunya mencintaiku dengan sepenuh hati, padahal saya tidak demikian, tapi lebih daripada bagaimana dia melakukan itu.

Setalah ritual makan sahur selesai, saya mandi, minum obat kuat, yang menguatkan daya imun dari berbagai penyakit flu.

Setelah itu saya tidur.

Lalu bangun.

Lalu tidak mandi, karena sudah dilakukan pukul empat tanggal 10 juli 2014.

Lalu pergi bekerja, biar apa? Biar dapat rejeki, untuk? Melamar kekasih pujaan.

Tibalah di kantor, berdoa, dan menyalakan komputer, memulai pekerjaan dan...

Inilah, kenapa saya absen!

SAYA MENGANTUK!

Mengantuk yang betul-betul mengantuk, kepala pusing, jalan sempoyongan.

Dan akhirnya.

“Mas??” itu panggilan kakak kepada supervisor saya di kantor dengan maksud memanggilnya untuk dapat menandatangani surat izin untuk pulang dari kantor dengan alasan mengantuk. Eh, SAKIT!

“Mas, saya mohon izin untuk pulang, saya gak enak badan, tidak dapat melanjutkan pekerjaan” saya berkata begitu. Dia jawab dong dengan senyumnya “Kenapa, sakit? Ya sudah sini surat izinnya”.

Ditandatanganilah surat izin tersebut, lalu saya pulang ke kamar kost yang lagi-lagi tidak turun harga dari harga awal 400ribu, SHIT!

Lalu saya pulang.

Lalu saya tidur.

Di kosan.

Yang harganya 400ribu.



Rabu, 13 Februari 2013

Hari Valentine?

Waduh, hari apa ini? 14/02/2012, oh.. Hari kamis rupanya.
Tidak ada yang spesial (bukan karena ane jomblo) dan memang aktivitas sama dengan hari kemarin, lengket pada kursi kerja, hanya saja perbedaannya ane sedang mengetik materi.
Materi? apa ini? bukan, ini bukan materi, ini hanya tulisan yang ane ingin tulis dengan sesuka hati, yeah!

Di meja kerja yang lumayan rapi ini, banyak tergeletak kertas, printer dan file-file yang berbaris pada susunannya. Juga ada HP di sebelah tangan kanan ane yang sedang membantu tangan kiri mengetik keyboard. Lalu ada ingus yang naik turun sudah beberapa hari ini disertai dengan hawa panas di dalam tenggorakan yang pada kulit luarnya tumbuh rambut hingga ke dagu sampai ke pipi, oh itu jenggot namanya, tidak lupa kumis yang belum sempat ane cukur, karena jadwalnya adalah besok pada hari Jumat.

Well, pada pagi menjelang siang ini, sudah tidak ada lagi tukang bubur yang berlalu lalang, maka haruslah ane tahan lapar hingga jam makan siang tiba, ah, masih lama, beberapa jam lagi.

Oh, ini hari kamis tanggal empat belas februari, ada apa rupanya?
Ada banyak orang yang membicarakan hari ini, tepatnya sih tentang perbedaan mengenai merayakan atau tidak.
Dimana-mana dibicarakan, dimana-mana berselisih, sangat kental sekali dengan keyakinan beragama.

Oh, ini hari kamis tanggal empat belas februari, ada apa rupanya?
Ada ane yang tetap menarik ulur ingus yang sempat turun ke lantai.

Oh, ini hari kamis tanggal empat belas februari, ada apa rupanya?
Ada suara anak kecil dari kejauhan sedang bermain.

Oh, ini hari kamis tanggal empat belas februari, ada apa rupanya?
Ada televisi dengan layanan channel luar negeri, sengaja tidak dinyalakan, karena malas, isinya pasti tentang percintaan, cokelat, kado dan lain-lain. Akhirnya lebih baik tiduran di kursi sambil lanjut nulis gak jelas seperti ini.

Oh, ini hari kamis tanggal empat belas februari, ada apa rupanya?
Tidak ada di dalam kalender peringatan tentang hari kasih sayang, tapi mengapa kok pada sibuk?
Sibuk bekerja, sibuk mencari uang, sibuk diam, sibuk melamun, sibuk sekolah dan banyak aktivitas lainnya.

Hari ini 14 Februari 2013
Tentu berbeda dengan kemarin dan hari esok, kenapa? karena beda tanggal dan hari.

Selamat menikmati hari ini dengan membuat sesuatu yang lebih baik dari hari kemarin.
Begitu katanya, kata orang bijak, yang masih selalu berkata demikian kepada siapapun yang ingin lebih baik untuk hari kedepannya. Iya, hari besok, besoknya lagi, dan lagi.

Lalu ada apa dengan hari Valentine?
Entahlah, ane tidak tau secara pasti, yang ane tau di hari itu ada peristiwa tapi ane enggan ingin mengetahuinya dalam-dalam, karena ane lagi sibuk ritual persiapan makan siang.

Selamat makan bagi yang mau, dan semoga sehat bagi yang sakit.
Salam mesra :*

Senin, 14 Januari 2013

BOS GALAK?

"KAMU TUH GIMANA SIH KERJANYA?? BISA KERJA ENGGAK??? BLAH..BLAH..BLAH.."

Kira-kira begitulah sepenggal lirik sewaktu bos ane nyanyi-nyanyi sambil berkuah karena ocehan yang keluar dari mulutnya sejalan dengan air liur yang mengalir deras.

"WHY ALWAYS ME?"

Dan itu juga kira-kira jawaban bisu dalam hati ini waktu dia mengeluarkan aura kesetanannya. (Buat Mario Balloteli, sori ane pinjem kaosnya).

Mungkin ada banyak yang kejadiannya sama kayak apa yang ane alamin, mungkin lebih parah, atau mungkin sampe ada yang ditabok-tabokin, digundulin, atau diajak ke hotel, eh, masa sih ya, who knows?.

Oke deh, tanpa bermaksud menggunakan perilaku primitif dengan adu jotos, lebih baik ane ngoceh disini.
(aduh hayang modol euy).

Once upon a time, pada malam satu suro, eh gak tau dah, lupa, tapi tepatnya adalah malam sabtu, malam dimana ane berdoa sekenceng-kencengnya, maksa-maksa sama Tuhan biar besoknya ane kagak kena semprot terus. Kenapa ane berdoa kenceng di malam sabtu? karena si bos itu dateng seminggu sekali, tepatnya di hari sabtu, dan di hari itu ane harus udah siap dengan segala perlengkapan perang seperti kevlar, topi baja, bekal makan siang, uang jajan, kiranti dan senapan air, eh enggak lupa juga mantera-mantera dan sesajen untuk menghilangkan setan yang ada padanya. Dan berlalulah malam berganti pagi, perasaan udah gak enak hati, si bos itu datengnya siang, dan dari pagi ane udah siap dengan segala suka duka, (mamaaaaaaah T.T ).

"Assalamualaikum" datang si Bos.

"Walaikumsalam" dengan nada agak pura-pura sakit ane jawab.

"Apa kabar, Ky?" sapa dia sok baik!.

"Alhamdulillah Pak" jawab sekenanya.
Duduklah dia dengan segala kecapekannya karena perjalanan jauh dari Pandeglang ke Jakarta.

"Oia Ky, gimana PT. XXX sudah ada kabar pembayaran belum?" tanya dia.

"Belum Pak, saya udah hubungi ke kantor pusat tapi belum ada jawaban, terus ke HP-nya juga enggak
pernah diangkat Pak, kayaknya sih menghindar gitu Pak."

"APA????" (disinilah kiamat sugro dimulai)
"Kamu punya nomer HP dia kan? coba saya minta, biar saya telfon!" darah mendidih dari ujung kaki ke kepalanya yang berambut putih sampe berubah menjadi merah dan menjadi funky (enggak, enggak, enggak mungkin gitu, enggak mungkin).

"Ada Pak" sambil ngasih nomer.

Lalu terjadilah percakapan mesra antara keduanya:

"Halo selamat siang?" kata si bos.

"Siang, dengan siapa ini?" dijawabnya.

"BAPAK INI GIMANA SIH? BAPAK MAU BAYAR ENGGAK? INI WAKTUNYA SUDAH MELEWATI BATAS, DAN BAPAK HARUS SEGERA BAYAR KALAU TIDAK AKAN SAYA MASUKAN KORAN!"

"LHO, BAPAK JANGAN KE SAYA DONG TANYA KE BAGIAN PURCHASING"

"ALAH, JANGAN SUKA MELEMPARKAN WEWENANG, POKOKNYA KALAU TIDAK BAYAR SAYA AKAN MASUKAN KORAN!"

tuuuuuuut.......tuuuuuuut.......percakapan terputus.......

Suasana dalam kantor hening sejenak, semua bersiap karena bom waktu akan meledak dan disekitar pasti terkena percikannya.
5 menit, hening.

10 menit, masih hening.

12 menit, masih hening juga.

15 menit lewat dua detik, tetep hening.

Setahun, bulukan, jamuran, panu'an.

Dua Tahun, dimakamkan.
(NGACO!)

Setelah keheningan tersebut, tentu kalian bisa memprediksi bagaimana nasib ane?.

Doa-doa telah ane panjatkan dengan khidmat, beribu harap dan cemas dirasakan begitu tidak enaknya.
Tuhan, tolong aku....TUHANNN??

dan...

*&#$%+_)(#@^&*#!!!!!!!!!!!

Sekian dan sampai jumpa di hari sabtu mendatang :'(


*Tambahan

Dampak Negatif punya bos galak:
1. Jika elu termasuk bos galak, maka bawahan elu males ngemeng sama elu.
2. Otomatis karyawan jadi males kerja, dan malesin.
3. Elo bisa bikin karyawan kagak nyaman.
4. Emosi elo bisa disalurin lagi ke bawahan karyawan yang elo galakin.

Tips menyikapi bos galak:

"Kagak usah punya bos"
 bos ane adalah Tuhan ane sendiri, jadi ane tanda tangani surat pemutusan kerja, see ya! :D

#gambar dari sini:
http://www.lazuardibirru.org/wp-content/uploads/2012/10/Tips-Mengatasi-Bos-yang-Galak.jpg




Rabu, 21 Maret 2012

Tidak dapat membuka situs Facebook

Baru-baru ini saya menggunakan koneksi internet dari Speedy, namun pada saat saya membuka situs dari luar negeri (Facebook, Twitter, Youtube, dll) ketiga situs tersebut tidak dapat diakses. Saya pikir karena kesalahan pada software/system (software=Mozilla,Opera,chrome, OS=Windows, Linux Ubuntu, PCOSLinux) tapi setelah saya coba dengan berbagai macam aplikasi browser dan OS tetap hasilnya sama, otomatis langsung saya tertuju pada masalah pengaturan jaringan.

Yup! Ternyata benar, pengaturan jaringan dari speedy yang bermasalah.

Masalah :
DNS Server/penerjemah IP address
selengkapnya baca disini
http://jeky466.blogsome.com/2008/09/06/apa-itu-dns/

Jalan keluar :
Permasalah tersebut dikarenakan alamat IP standar yang hanya bisa mengakses situs-situs yang berada di Indonesia, untuk jalan keluarnya kita dapat menggunakan situs yang membantu kita untuk dapat mengakses ke situs yang kita inginkan dengan mengetikkan alamat situs dikolom yang tersedia pada penjelajah situs tanpa pemblokiran seperti contoh ninjaproxy http://www.ninjaproxy.ca/

atau dengan menggunakan aplikasi DNS jumper, fungsinya yaitu untuk melompati pemblokiran yang terdapat pada provider internet anda, untuk lebih jelasnya dan langsung praktek bisa dibaca disini,
http://www.remo-xp.com/2011/04/tips-membuka-situs-yang-di-blokir-oleh.html

*saya menggunakan cara kedua dengan menggunakan DNS Jumper, dan berhasil.

Note:
Tulisan ini hanya untuk pembelajaran dan informasi semata, hal-hal yang diluar peraturan dan resiko harap ditanggung sendiri.

Semoga bermanfaat!

Trik Sederhana Mencegah Infeksi Virus

Seringkali kita berhadapan dengan yang namanya "VIRUS", yang mengakibatkan komputer hang atau file-file kita rusak dan tidak dapat dibuka, saya tidak akan menjelaskan bagaimana menghapus virus, tapi saya akan menjelaskan bagaimana cara pencegahan terhadap virus yang akan menginfeksi file-file kita, CTO!
Trik sederhana untuk menghindari virus menginfeksi file execute atau *.exe dan *.msi
Tentu kalian tau winRAR?
Ya, aplikasi untuk mengkompres data/dokumen kedalam sebuah arsip..
Aplikasi tersebut dapat mencegah virus untuk menginfeksi file *.exe atau file-file lainnya..
Caranya :
1. install dahulu winRAR (bagi yang belum punya silahkan download terlebih dahulu disini)
2. Setelah diinstall, klik kanan pada file/dokumen yang akan kalian arsipkan, lalu ada pilihan ''add to archive...'' klik
3. Pilih format arsip, apakah akan berekstensi *.rar atau *zip (disarankan untuk memilih zip, agar arsip bisa terbuka meski tanpa aplikasi winRAR)
4. Buka tab 'advanced' lalu klik set password
5. Isi password dan verifikasi passwordnya, lalu klik 'OK' dan 'OK'
 
Yah, selesai! File tidak akan terinfeksi virus, karena terproteksi password..

*catatan :
-pastikan file yang akan diarsipkan bebas dari virus!
-ketika membuka arsip *.zip atau *.rar ada notifikasi bahwa terdapat suatu program yang ingin memodifikasi arsip tersebut, maka pilih No! No no nooo! tidak untuk virus!!!

Semoga bermanfaat!